Senin, 27 Mei 2013

Antropologi biologis


Antropologi biologis, juga disebut antropologi jasmani (physical anthropology) adalah cabang dari antropologi yang, dalam konteksprimat pada umumnya, khusus meneliti perkembangan spesies manusia. Antropologi biologis mencakup peneltian biologis dan budaya tentang keanekaragaman manusia, evolusi manusia, dan pembandingan anatomi, perilaku, sejarah dan ekologi primat pada masa lampau dan kini. Antropologi biologis terutama meneliti bukti fosil dan perkembangannya.


Sejarah

[sunting]

Johann Friedrich Blumenbach
Antropologi jasmani muncul di abad ke-18 sebagai usaha penelitian ilmiah untuk mengklasifikasi manusia dalam "ras"[1]Antropolog jasmani terkemuka yang pertama adalah dokter asal Jerman Johann Friedrich Blumenbach (1752–1840) di Göttingen. Beliau mengumpulkan sejumlah besar tengkorakmanusia, sehingga dapat menganggap dirinya sebagai ahli mengenai keragaman manusia. Pada tahun 1830-an dan 1840-an, antropologi jasmani main peranan utama dalam debat mengenai perbudakan, di mana karya ilmiah pakar asal Inggris James Cowles Prichard (1786–1848) yang menganggap semua manusia sebagai turunan dari spesies yang sama (monogenism) dan mengecam perbudakan, bertentangan dengan karya Samuel George Morton(1799–1851) asal Amerika yang menganggap manusia merupakan turunan dari beberapa spesies yang berbeda dan tidak kompatibel satu sama lain (polygenism). Berakhirnya perbudakan di dunia Barat membuat debat ini tidak berarti lagi.

Paul Broca
Di akhir abad ke-19 muncul aliran antropologi yang bersifat nasional. Para antropolog jasmani Prancis, dengan Paul Broca (1824–1880) sebagai tokoh terkemukanya, berpusat pada anatom tengkorak dan variasi kecil. Aliran Jerman, dengan Rudolf Virchow (1821–1902) sebagai pemuka, menekankan kemampuan bentuk manusia untuk bermutasi, pengaruh lingkungan dan penyakit terhadap tubuh manusia, dan kekurangsesuaian antara wawasan "ras", bangsa dan kebudayaan. Aliran Amerika berkonsentrasi pada penduduk asli benua Amerika Utara yang telah "diamankan" dan menggali dan mengumpulkan kerangka sebagai benda ilmiah, di sampin artefak, bahasa dan kebudayaan (dalam arti "gaya hidup"). Keempat metode penelitian ini menjadi keempat pendekatan dalam antropologi.
Istilah "antropologi biologis" mencakup data non-jasmani seperti marker genetika, perilaku para primat dll. yang di pertengahan abad ke-19 sudah diakui para ilmuwan. Kini istilah "antropologi jasmani" dan "antropologi biologis" dianggap sama artinya.

Cabang-cabang [sunting]

Antropolog biologis yang terkenal [sunting]

Pranala luar [sunting]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar